Strategi Digital: Cara Efektif Memenangkan Pilkada NTB 2024 Lewat Media Sosial.

Penulis: (Fauzi Wahyudin,S.I.Kom.,M.Sos.)

Bima, Mbojoinside.id – Tenggara Barat (NTB), dengan populasi digital yang terus berkembang, menawarkan medan baru yang dinamis bagi kandidat Pilkada 2024. Dengan pemilih yang semakin terhubung secara online, media sosial telah menjadi elemen vital dalam meraih dukungan publik. Namun, menguasai ranah ini memerlukan pemahaman mendalam dan strategi yang tepat.

Pemahaman Demografi Pemilih

Data Badan Pusat Statistik (BPS) NTB 2023 mencatat jumlah penduduk mencapai sekitar 5,3 juta jiwa, di mana 60% berusia di bawah 40 tahun. Generasi muda ini aktif di media sosial, menjadikannya target utama dalam kampanye digital. Berdasarkan laporan We Are Social dan Hootsuite 2023, 72% pengguna internet Indonesia memanfaatkan media sosial untuk memperoleh informasi politik.

Contoh Nyata: Kampanye sukses pada Pilkada 2020 di NTB banyak memanfaatkan Facebook untuk menyebarkan visi dan misi, dengan konten video dan infografis yang menjangkau ribuan penonton.

Kekuatan Konten Visual

Kandidat harus memprioritaskan konten visual seperti video pendek, gambar, dan infografis untuk menarik perhatian pemilih. Pesan yang disajikan secara visual dapat meningkatkan keterlibatan dan menarik audiens lebih efektif.

Studi Kasus: Penggunaan TikTok dalam Pilkada NTB 2020 untuk menampilkan program kerja dalam format video singkat berhasil meningkatkan interaksi hingga 40% dibandingkan dengan posting teks biasa.

Kolaborasi dengan Influencer Lokal

Influencer lokal memiliki peran penting dalam membentuk opini publik, terutama di kalangan pemilih muda. Kemitraan dengan influencer dapat memperluas jangkauan kampanye dan memberikan dukungan yang otentik.

Contoh: Pada Pilkada 2020, beberapa calon bekerjasama dengan influencer lokal dalam sesi diskusi langsung di Instagram, menarik ribuan pemirsa dan meningkatkan popularitas kandidat.

Interaksi dan Keterlibatan Aktif

Interaksi langsung dengan pemilih melalui sesi tanya jawab, live streaming, dan diskusi di media sosial dapat membangun hubungan personal dengan audiens. Ini memungkinkan kandidat untuk merespons langsung pertanyaan dan kekhawatiran pemilih.

Praktik Terbaik: Kandidat yang mengadakan sesi tanya jawab mingguan di Facebook Live melihat peningkatan jumlah pendukung dan partisipasi dalam acara kampanye offline.

Penggunaan Data dan Analisis

Pemanfaatan alat analitik media sosial penting untuk memahami efektivitas kampanye. Data dari interaksi media sosial memberikan wawasan tentang isu-isu penting bagi pemilih dan cara menyesuaikan strategi.

Data Menunjukkan: Studi oleh McKinsey mengungkapkan bahwa penggunaan analitik dalam kampanye politik dapat meningkatkan efektivitas strategi hingga 30%.

Implementasi Nyata: Tim kampanye yang menggunakan analitik untuk melacak tren dan sentimen publik dapat menyesuaikan pesan mereka dengan isu yang paling relevan, seperti infrastruktur dan kesehatan.

Menghadapi Tantangan

Sosial media tidak lepas dari tantangan penyebaran informasi palsu dan ujaran kebencian. Tim kampanye harus siap menanggapi hoaks dan melindungi reputasi kandidat dengan strategi komunikasi yang jelas.

Contoh Solusi: Membangun tim respons cepat yang mampu memverifikasi dan membantah hoaks terbukti efektif dalam menjaga reputasi kandidat selama kampanye.

Kesimpulan

Menguasai kampanye media sosial untuk Pilkada 2024 di NTB memerlukan pendekatan yang berbasis data dan inovatif. Dengan memahami karakteristik pemilih, memanfaatkan konten visual, berkolaborasi dengan influencer, dan mengoptimalkan analitik, kandidat dapat meningkatkan peluang meraih dukungan pemilih. Di era digital ini, strategi media sosial bukan hanya pilihan, melainkan kebutuhan esensial bagi keberhasilan kampanye politik.


CATATAN:
Tulisan ini menyajikan analisis dan rekomendasi berbasis data yang jelas, dengan contoh nyata dan praktik terbaik untuk membantu kandidat Pilkada 2024 di NTB mengoptimalkan kampanye mereka di media sosial.

Waworada, Sentra Rumput Laut Terabaikan: Ketika Petani Berjuang Sendiri

Bima, mbojoinside.id- Desa Doro O’o Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima tepatnya di teluk Waworada di Pulau Sumbawa memiliki potensi besar dalam budidaya rumput laut, namun hingga kini belum mendapat perhatian yang memadai dari pemerintah.

Meski dikenal sebagai penghasil rumput laut berkualitas dan terbesar di Pulau Sumbawa, para petani di Waworada masih harus berjuang sendiri menghadapi berbagai tantangan, seperti akses terhadap teknologi dan pemasaran.

Di daerah lain, petani rumput laut telah mendapat dukungan penuh dari pemerintah. Dukungan serupa bisa menjadikan Waworada sebagai sentra produksi rumput laut yang signifikan bagi ekonomi lokal.

Baba Selatan, melalui akun Facebook-nya, aktif menyuarakan isu-isu lokal dan mengkritik minimnya perhatian pemerintah terhadap petani rumput laut di Waworada.

Ia menyinggung bahwa hanya ada dua jenis orang yang datang ke daerah tersebut: yang pertama datang untuk mencari suara saat pemilihan, dan yang kedua untuk keperluan penelitian, namun kemudian pergi tanpa memberikan dampak yang berarti. Padahal, Wakil Bupati Bima dua periode berasal dari Langgudu sendiri.

Baba Selatan dan para petani lainnya berharap adanya kebijakan dan program nyata yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Mereka ingin pemerintah benar-benar hadir untuk membantu mengatasi tantangan yang ada dan memaksimalkan potensi besar Waworada sebagai sentra produksi rumput laut.

📌Desa Waworada Kecamatan Langgudu, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia

Harga Gas Melon Tembus 60 Ribu, Itupun Susah Didapat!

Bima, MbojoInside.id – Gas ukuran tiga kilogram alias melon, akhir-akhir ini menjadi buah bibir masyarakat lantaran sangat sulit didapat. Itupun harganya mencapai Rp60 ribu, yang semula dari harga Rp20 ribu.

Pada sejumlah wilayah di Kota dan Kabupaten Bima, malah kerap terjadi kericuhan karena harus cepat dan sigap. Jika tidak, gas yang dibutuhkan akan lenyap karena antrian yang panjang dan paling di tunggu-tunggu.

Nasrudin, warga Desa Kalampa Kecamatan Woha Kabupaten Bima mengaku harus menunggu berminggu-minggu untuk mendapatkan gas 3 kilogram ini. Itupun sempat ribut lantaran sempat memprotes kelangkaan gas di akun media sosial Facebooknya.

‘’Yang anehnya gas ini ada di pengecer sementara di agen-agen ga ada dan cepat sekali habis. Kan lucu sekali, di agen malah cepat sekali habisnya bahkan secara bersamaan dengan agen – agen lainnya, tapi ke pengecer tetap ada,’’ keluhnya.

Untuk harga tambahnya pada agen seharga Rp25 ribu sementara di kalangan pengecer cukup variatif mulai dari Rp30 hingga 60 ribu. Warga yang mengaku kepepet akan nekat membeli dengan harga berapapun asal stok gas tersedia.

‘’Tolonglah pemerintah itu hadir dalam kondisi-kondisi seperti ini. Jangan saat Pilkada dan saat maunya saja. Karena ini sudah ini sudah berlangsung lama, mau sampai kapan terus-terus begini,’’ pungkasnya.

Mengurai Benang Kusut Politik Lokal di Kabupaten Dompu: Tantangan dan Solusi

Penulis: [Fauzi Wahyudin.S.I.Kom.,M.Sos.]

Dompu, mbojoinside.id – Praktik politik di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), telah menjadi sorotan karena karakteristiknya yang unik dan dinamikanya yang kompleks. Berdasarkan penelitian terbaru, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam upaya mencapai tata kelola pemerintahan yang baik di daerah ini. Berikut adalah analisis dan pendapat penulis tentang masalah ini.

Dominasi Politik Transaksional dan Patronase

Politik transaksional dan patronase masih menjadi ciri khas utama dalam praktik politik di Dompu. Data dari wawancara dengan berbagai aktor politik lokal menunjukkan bahwa banyak politisi menggunakan strategi politik uang untuk menggalang dukungan. Sebagai contoh, pada pemilu terakhir, beberapa kandidat dilaporkan memberikan uang atau barang kepada pemilih sebagai imbalan atas suara mereka. Fenomena ini tidak hanya merusak integritas proses demokrasi, tetapi juga menciptakan ketergantungan yang berbahaya antara pemilih dan politisi.

Penelitian yang dilakukan oleh Lembaga Survei NTB pada tahun 2023 menemukan bahwa sekitar 60% responden mengakui menerima uang atau barang dari kandidat politik selama masa kampanye . Ini menunjukkan betapa meluasnya praktik politik transaksional di Dompu.

Implikasi Sosial-Ekonomi yang Serius

Praktik politik seperti ini memiliki dampak yang serius terhadap tata kelola pemerintahan dan pembangunan di Dompu. Sistem patronase sering kali menghasilkan pemerintahan yang korup dan tidak efisien. Keputusan politik seringkali dibuat berdasarkan kepentingan pribadi atau kelompok tertentu, bukan atas dasar kepentingan publik.

Sebagai contoh, analisis anggaran daerah tahun 2022 menunjukkan bahwa banyak proyek pembangunan tidak tepat sasaran dan kurang transparan. Laporan dari BPK mengungkapkan adanya ketidaksesuaian penggunaan anggaran hingga Rp 10 miliar, yang sebagian besar terkait dengan proyek infrastruktur yang dikelola oleh pihak-pihak terkait dengan politisi lokal .

Selain itu, ketergantungan pada patronase melemahkan partisipasi politik masyarakat. Masyarakat yang sudah terbiasa menerima imbalan dari politisi cenderung kurang kritis terhadap kebijakan publik dan lebih sulit diajak berpartisipasi secara aktif dalam proses politik. Hal ini semakin memperburuk kesenjangan sosial-ekonomi, karena hanya kelompok tertentu yang mendapatkan manfaat dari sistem ini.

Perlunya Reformasi dan Peningkatan Kesadaran Politik

Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan reformasi politik yang menyeluruh. Pertama, transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran dan proyek pembangunan harus ditingkatkan. Pemerintah lokal perlu melakukan audit independen secara rutin dan melibatkan masyarakat dalam pengawasan. Langkah ini dapat mengurangi peluang terjadinya korupsi dan memastikan bahwa dana publik digunakan dengan efektif.

Kedua, pendidikan politik untuk masyarakat sangat penting. Masyarakat perlu diberikan informasi yang memadai mengenai hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Program-program sosialisasi dan pelatihan dapat membantu meningkatkan kesadaran politik dan mendorong partisipasi aktif dalam proses politik.

Ketiga, penguatan lembaga demokrasi seperti DPRD dan lembaga pengawas pemilu juga sangat diperlukan. Lembaga-lembaga ini harus diberdayakan untuk menjalankan fungsi pengawasan dengan lebih efektif, sehingga dapat mencegah penyalahgunaan kekuasaan oleh politisi lokal.

Kesimpulan

Praktik politik lokal di Kabupaten Dompu yang didominasi oleh politik transaksional dan patronase memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap tata kelola pemerintahan dan pembangunan daerah. Reformasi politik yang melibatkan peningkatan transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat sangat diperlukan untuk mencapai pemerintahan yang lebih baik dan demokratis. Dengan langkah-langkah ini, diharapkan Dompu dapat bergerak menuju masa depan yang lebih baik, di mana kepentingan publik benar-benar menjadi prioritas utama.

Referensi

1. Lembaga Survei NTB. (2023). Laporan Hasil Survei Pemilu di Kabupaten Dompu.
2. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). (2022). Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Dompu Tahun 2022.

Tulisan ini berfungsi sebagai opini publik yang mengedepankan fakta dan analisis ilmiah untuk mengajak masyarakat dan pemangku kebijakan di Kabupaten Dompu untuk bersama-sama melakukan perubahan yang diperlukan demi terciptanya tata kelola pemerintahan yang lebih baik.

Metode Kampanye Lingkungan “Kalembo Ade” dari Kelurahan Penatoi Kota Bima Melaju ke Penyuluh Award Tingkat Nasional

Kota Bima, mbojoinside.id – Ahmad Rosihul Ilmi, M.Sos, Penyuluh Agama Islam dari Kelurahan Penatoi, Kota Bima, berhasil maju ke ajang Penyuluh Award tingkat nasional setelah sukses di tingkat Provinsi NTB pada 21-22 Mei 2024 di Hotel Puri Indah Mataram. Ilmi dikenal dengan kampanye pelestarian lingkungan inovatifnya yang diberi nama “Kalembo Ade” (Kampanye Aktif Lingkungan Masyarakat Bima Optimis atas Daur Ekosistem).

Kampanye “Kalembo Ade” menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan pendekatan yang lembut dan positif. Ilmi, yang bertugas di KUA Kecamatan Mpunda, percaya bahwa penggunaan bahasa yang baik dan ramah dapat meningkatkan kesadaran serta motivasi masyarakat untuk menjaga lingkungan.

Metode yang dikembangkan oleh Ilmi tidak hanya berfokus pada pemahaman akan pentingnya pelestarian lingkungan, tetapi juga mengutamakan interaksi personal dan kebersamaan dalam aksi nyata memelihara ekosistem. Dengan pendekatan ini, diharapkan masyarakat Kota Bima akan semakin aktif dan optimis dalam menjaga lingkungan untuk generasi mendatang.

Keberhasilan Ilmi di tingkat provinsi dan kesempatannya berkompetisi di tingkat nasional merupakan bukti efektivitas metode “Kalembo Ade”. Ini menunjukkan bahwa inovasi dalam pendekatan sosialisasi pelestarian lingkungan dapat memberikan dampak positif yang signifikan. Metode ini diharapkan dapat menginspirasi penyuluh lainnya dalam mengembangkan kampanye yang efektif untuk pelestarian lingkungan di berbagai daerah.

102 Napi Rutan Raba Bima Terima Remisi Khusus Idul Fitri 1445 H

Bima, Mbojoinside.id – Sebanyak 102 narapidana di Rutan Raba Bima menerima pengurangan masa pidana (remisi) khusus Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah/2024 M, Rabu (10/04/2024) bertempat di Rutan Raba Bima.

Penyerahan Remisi tersebut dilaksanakan usai Pelaksanaan Solat Ied berjamaah di Rutan Raba Bima yang diikuti oleh seluruh petugas dan warga binaan Rutan Raba Bima.

Dalam kegiatan tersebut Kepala Rutan Raba Bima, Indra Sukma menyerahkan Remisi Khusus Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M secara simbolis kepada perwakilan Warga Binaan Rutan Raba Bima yang mendapatkan Remisi Khusus Hari Raya.

Kegiatan dilanjutkan dengan pembacaan Sambutan Menteri Hukum dan HAM RI oleh Karutan, Indra Sukma.

Dalam sambutannya, Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Yasonna H. Laoly, mengungkapkan Remisi dan Pengurangan Masa Tahanan (PMP) merupakan wujud nyata dari sikap negara sebagai reward kepada Narapidana dan Anak Binaan yang selalu berusaha berbuat baik, memperbaiki diri, dan kembali menjadi anggota masyarakat yang berguna.

“Remisi dan PMP menjadi sebuah indikator Narapidana dan Anak Binaan telah mampu menaati peraturan di Lembaga Pemasyarakatan/Rumah Tahanan Negara/Lembaga Pembinaan Khusus Anak, dan telah mengikuti program pembinaan dengan baik,” ujarnya.

Yasonna berharap pemberian Remisi dan PMP ini dapat dijadikan semangat dan tekad bagi Narapidana dan Anak Binaan untuk mengisi hari-hari dengan memperbanyak karya dan cipta yang bermanfaat. Pihaknya juga mengapresiasi seluruh petugas Pemasyarakatan yang telah menjalankan tugas dan kewajiban dalam membina Warga Binaan, serta jajaran pemerintah, instansi, dan lembaga sosial terkait yang telah berpartisipasi mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi Kemenkumham.

“Saya mengucapkan selamat dan mengingatkan agar Saudara terus memperbaiki diri, memperkuat iman dan takwa, serta meningkatkan kualitas diri. Jadilah insan yang taat hukum, berakhlak mulia dan berbudi luhur, serta berguna bagi pembangunan bangsa,” tutup Menkumham. (MI03).

RSUD Bima Capai Target PAD Rp 50 Miliar

Bima, Mbojoinside.id – Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) RSUD Bima pada tahun 2023 berhasil mencapai target yang ditetapkan.

Dari target Rp 50 miliar, realisasinya mampu mencapai 100 persen.

“Capaiannya sesuai target, yaitu Rp 50 miliar,” ungkap Direktur RSUD Bima, drg. Ihsan.

Pendapatan sebesar Rp 50 miliar ini tidak disetorkan ke kas daerah. Pihak rumah sakit mengelola kembali pendapatan ini untuk biaya operasional rumah sakit, jasa medis, jasa pelayanan, dan keperluan lainnya.

“Untuk operasional saja, kita menghabiskan lebih dari Rp 3 miliar per bulan,” jelas Ihsan.

RSUD Bima tidak mendapat suntikan dana operasional dari Pemerintah Kabupaten Bima.

“Pemerintah Kabupaten Bima hanya membayar insentif dan gaji pegawai saja,” tambahnya.

Karena berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), RSUD Bima harus mandiri dalam menangani biaya operasionalnya dari hasil pendapatan sendiri.

“Sebagai BLUD, kita harus mandiri. Sehingga biaya operasional ditangani dari hasil pendapatan,” pungkas Ihsan. (MI03)

607 PPPK Kota Bima Terima SK Pengangkatan dari Sekda

Kota Bima, Mbojoinside.id – Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kota Bima akhirnya menerima Surat Keputusan (SK) pengangkatan mereka.

Berdasarkan hasil seleksi, sebanyak 607 orang PPPK yang lulus kini menerima SK pengangkatannya.

SK pengangkatan diserahkan oleh Sekretaris Daerah Kota Bima, Mukhtar Landa, di halaman kantor Wali Kota Bima pada Selasa, 1 April 2024.

Sebelum penyerahan, Sekda Kota Bima membacakan SK pengangkatan dan sumpah janji PPPK.

Para penerima SK terdiri dari PPPK guru, tenaga kesehatan (Nakes), dan tenaga teknis.

“Saya percaya bahwa saudara-saudari akan melaksanakan tugas sebaik-baiknya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan,” ungkap Sekda Kota Bima, Mukhtar Landa, di akhir pembacaan SK. (MI03)

Wanita Penculik Bayi di Bima Ditangkap di Dompu

Dompu, mbojoinside.id – Wanita inisial LS (37) yang diduga menculik bayi berusia tujuh bulan di Bima akhirnya ditangkap polisi, Rabu (22/5/2024) malam.

Pelaku ditangkap saat bersembunyi di rumah keluarganya di Desa Tembalae, Kecamatan Pajo, Kabupaten Dompu.

Kapolsek Pajo, Ipda Gunawan membenarkan adanya penangkapan terhadap LS, wanita yang viral karena menculik bayi inisial A di Desa Rabakodo, Kecamatan Woha, Bima.

“Iya, pelaku penculikan bayi itu tadi sudah kita tangkap,” kata Gunawan saat dihubungi, Rabu.

Gunawan menyampaikan, pelaku ditangkap tak lama setelah anggotanya mendapat informasi terkait lokasi persembunyiannya.

Setelah ditelusuri ternyata LS menyembunyikan korban di rumah salah seorang keluarganya di Desa Tembalae.

“Tadi dia diamankan di dalam rumah keluarga pelaku, jadi korban ini disembunyikan di sana,” jelasnya.

Saat ini pelaku sudah digiring ke Mapolres Dompu untuk proses hukum lanjut. Korban juga diamankan di sana untuk diserahkan kepada pihak keluarganya.

“Sudah di polres, hanya sebentar di polsek karena ada kerumunan massa juga tadi,” pungkasnya.

Inspirasi Perempuan Muda: Sri Agustina dan Sekolah Perempuan Pertama di Bima Sri

Sri Agustina, S.Pd Pendiri Sekolah Perempuan Bersama Bupati Bima

Bima, mbojoinside.id – Sri Agustina, S.Pd, lulusan Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dan mahasiswa Pascasarjana Universitas Islam Negeri Mataram, mendirikan Sekolah Perempuan Umma di Desa Parangina, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima pada tahun 2023. Sekolah ini, yang pertama di Kabupaten Bima, bertujuan untuk menyediakan pendidikan inklusif dan memberdayakan perempuan dari berbagai latar belakang sosial ekonomi.

Visi sekolah ini adalah membuka kesempatan pendidikan non-formal bagi perempuan yang sulit mengakses pendidikan formal, dengan program seperti pelatihan tematik, pemberdayaan sosial, peningkatan kesehatan, pendidikan kejuruan, dan pencegahan bullying. Dukungan datang dari Pemerintah Kabupaten Bima dan komunitas lokal, dengan harapan sekolah ini akan meningkatkan akses dan kualitas pendidikan perempuan, serta memberdayakan mereka untuk masa depan yang lebih baik.

Dalam wawancaranya, Sri Agustina menjelaskan, “Sekolah ini akan menyediakan pendidikan yang fleksibel dan inklusif, yang dirancang khusus untuk menjangkau perempuan dari berbagai latar belakang sosial ekonomi. Kami ingin membuka pintu kesempatan bagi semua perempuan, terutama mereka yang tidak dapat mengakses pendidikan formal. Melalui pendidikan non-formal, kami berharap dapat memberikan keterampilan dan pengetahuan yang akan memberdayakan mereka untuk masa depan yang lebih baik.”

Sri Agustina juga aktif menulis dan menjadi narasumber di berbagai kegiatan pendidikan. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan untuk keberlanjutan Sekolah Perempuan Umma.